Poros Maritim Indonesia

Poros Maritim


Letak Indonesia

Letak Indonesia artinya tempat keberadaan wilayah Indonesia di permukaan bumi. 

Letak Indonesia bisa dilihat dari beberapa tinjauan, yaitu letak astronomis, geografis, geologis, dan teritorial.

1. Letak Astronomis
Letak astronomis sendiri terkadang juga disebut letak matematis karena menggunakan koordinat garis lintang dan bujur untuk mengetahui posisi suatu wilayah.

Berdasarkan globe itu, dapat dilihat bahwa letak astronomis Indonesia berada pada koordinat 95 derajat Bujur Timur hingga 141 derajat Bujur Timur, dan juga antara 6 derajat Lintang Utara sampai dengan 11 derajat Lintang Selatan (6 derajat LU – 11 derajat LS dan 95 derajat BT – 141 derajat BT).

Pengaruh Letak Astronomis Indonesia, antara lain:
a. Temperatur Tinggi
b. Curah Hujan Tinggi
c. Hujan Zenital
d. Keanekaragaman Hayati
e. Tiga Zona Waktu

2. Letak Geografis 
Letak Geografis Indonesia Dalam Peta Dunia Pada umumnya, posisi geografis Indonesia ada di antara dua samudera dan dua benua. Berikut akan dijelaskan secara mendetail letak geografis Indonesia.
a. Terletak Diantara Dua Benua
b. Terletak Diantara Dua Samudera

3. Letak Geologis
Letak Geologis Indonesia Letak geologis Indonesia juga cukup strategis. Secara geologis, Indonesia adalah negara yang terletak di antara beberapa lempengan bumi dan beberapa dangkalan laut. Hal ini menyebabkan kondisi geografis Indonesia berbeda-beda di tiap wilayahnya.
Selengkapnya..

4. Letak Teritorial
Wilayah laut Indonesia pertama kali ditentukan dengan Territoriale Zee en Maritime Kringen Ordonantie (TZMKO) tahun 1939. Pada tanggal 13 Desember 1957 pemerintah Indonesia mengumumkan Deklarasi Djuanda.
Selengkapnya..
Luas dan Batas Indonesia
Secara geografis atau letaknya di permukaan bumi, negara Indonesia memiliki batas-batas wilayah yang menjadi patokan seberapa luas wilayah negara kita. Adapun batas-batas wilayah secara geografis tersebut adalah sebagai berikut.

Bagian Barat Indonesia berbatasan dengan Samudera Hindia. Bagian Timur Indonesia berbatasan dengan Samudera Pasifik dan Irian Jaya (Papua).

Bagian Utara Indonesia berbatasan dengan Samudera Pasifik, Selat Malaka, Laut Andaman, Laut Cina Selatan dan Malaysia Timur.

Bagian Selatan Indonesia berbatasan dengan Benua Australia, Laut Timor Timur, Samudera Hindia dan Laut Arafura.

 Batas Wilayah Indonesia Ada berbagai batas-batas wilayah di Indonesia dengan negara tetangga.

Batas ini mencakup batas darat dan laut, berikut ini semua batas-batas wilayah negara Indonesia dari berbagai arah mata angin :

1. Batas Utara
2. Batas Timur
3. Batas Selatan
4. Batas Barat

Luas Wilayah Indonesia
Bekerja sama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN), Luhut mendorong pemetaan rinci mengenai pulau, terutama pulau-pulau terluar Indonesia. Data ini teramat penting karena banyak ahli yang menyebut laut Indonesia masih banyak menyimpan berbagai potensi sumber daya alam.

 "Ada negara Eropa yang mengajak kita kerja sama untuk mengelola 'sea bed mining', ada perusahaan Jepang yang ingin bekerja sama untuk 'drilling' di Natuna, tapi mereka minta jaminan keamanan. Saya katakan ke mereka, ini zona ekonomi eksklusif (ZEE) kita dan kita juga harus memperkuat aparat penegak hukum kita di laut," beber Luhut. Seperti apa Rujukan Nasional Data Kewilayahan Republik Indonesia:

Luas perairan pedalaman dan perairan kepulauan Indonesia adalah 3.110.000 km persegi;
Luas laut teritorial Indonesia adalah 290.000 km persegi;
Luas zona tambahan Indonesia adalah 270.000 km persegi;
Luas zona ekonomi eksklusif Indonesia adalah 3.000.000 km persegi;
Luas landas kontinen Indonesia adalah 2.800.000 km persegi;
Luas total perairan Indonesia adalah 6.400.000 km persegi;
Luas NKRI (darat + perairan) adalah 8.300.000 km persegi;
Panjang garis pantai Indonesia adalah 108.000 km;
Jumlah pulau di Indonesia kurang lebih 17.504, dan yang sudah dibakukan dan disubmisi ke PBB adalah sejumlah 16.056 pulau.

Data ini dikerjakan secara maraton sejak 8/08/2018 oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Pushidros) TNI Angkatan Laut. Lalu dirampungkan melalui sebuah kajian teknis dengan menggunakan data terbaik yang tersedia dan dengan metode teknis mutakhir. Dan ini menjadi angka kewilayahan rujukan resmi yang bisa dipakai secara nasional. Luas wilayah Indonesia 8/08/2018, oleh BIG 
Karaktersitik Daratan

Karakteristik topografi di daratan terjadi karena adanya tumbukan lempeng, Akibat hasil tumbukan lempeng tersebut di antaranya :
Adanya jalur pegunungan yang merupakan kelanjutkan dari pegunungan dunia yaitu, Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik 
Membentuk rangkaian kepulauan di sebelah barat Pulau Sumatra seperti Pulau Simeulue, Pulau nias, Pulau Siberut, dan Pulau Enggano 
Membentuk daratan dari hasil proses pengangkatan dasar laut, seperti Pegunungan Jayawijaya di Papua, Maros di Sulawesi Selatam, Pegunungan Sewu di Yogyakarta, dan padalarang di Jawa Barat. 
Membentuk jalur-jalur patahan yang sangat berpotensi terjadinya bencana gempa bumi. 
Zona tumbukan lempeng tektonik juga membentuk jalur gunung api aktif. Hal ini berpotensi bencana sekaligus memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. 
Karakteristik yang masuk dalam wilayah daratan:

1. Dataran tinggi
Dataran tinggi (disebut juga plateau atau plato) adalah dataran yang luas terletak pada ketinggian 300-600 meter di atas permukaan laut.
Selengkapnya...

2. Dataran rendah 
Dataran rendah merupakan wilayah dataran yang relatif datar, luas dan memiliki ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan laut.
Selengkapnya...
Perkembangan Transportasi
1. Transportasi Air
Berawal dari pelayaran pada masa Kerajaan Bahari (Sriwijaya) dan Majapahit yg dilakukan oleh Laksamana Cheng Ho, pelayaran Portugis-Spanyol, dan pelayaran VOC pada abad ke-16, Laksamana Cheng Ho melakukan pelayaran dari Tiongkok ke Samudra Hindia melewati Kep. Indonesia Bagian Barat, sampai ke Timur Tengah dan Pantai Timur Afrika dengan tujuan ekspedisi laut yg banyak menginspirasi dlm pelayaran Spanyol dan Portugis dlm bidang perkapalan.
Selengkapnya...

b. Transportasi Darat
Dalam bidang perhubungan darat, peranan jalan raya sebagai media lalu-lintas semakin penting.
Selengkapnya...
.
c. Transportasi Udara
Sejarah transportasi udara di Indonesia terkait dengan sejarah kemerdekaan. Untuk kemudahan transportasi, pada 1948, mantan presiden Soekarno membeli dua pesawat tipe DC-3 dari Singapura.
Selengkapnya...
Pembelian pesawat tersebut didanai para pengusaha asal Aceh. Wilayah Aceh kala itu merupakan bagian Indonesia yang belum tersentuh Belanda.

Sebagai bentuk penghargaan kepada Aceh, dua pesawat tersebut dinamai RI-001 Seulawah Agam dan RI-002 Seulawah Inong

Pesawat tersebut melakukan penerbangan pertama pada 26 Januari 1949 dengan rute penerbangan Calcutta-Rangoon.

Kedua pesawat tersebut menjadi cikal bakal perusahaan penerbangan pertama tanah air yaitu Garuda Indonesia.Industri penerbangan nasional dirintis tahun 1946 di Yogyakarta oleh tim Angkatan Udara Republik Indonesia yang dipelopori Wiweko Soepono, Nurtanio Pringgoadisurjo, dan J. Sumarsono.

Salah satu hasil rancangannya adalah pesawat Si Kumbang yang melakukan penerbangan pertama pada 1 Agustus 1954.

Sejarah Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia Berkaitan dengan jalur perdanggangan dan distribusi penumpang, saat ini pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai pengembangan tol laut.

Tol laut adalah kapal laut yang berlayar secara rutin dan terjadwal yang menghubungkan wilayah Indonesia dari barat sampai ke timur dna dari utuara dampai ke selatan.

Menurut Prihartono (2015) dalam pengembangan tol laut terdapat konsep wilayah depan (foreland) dan wilayah dalam (hinterland).

Konsep wilayah ini merupakan koridor ekonomi yang berbasis maritime dan system logistik untuk mendukung sector perdagangan, bai k dari dumber daya kelautan maupun dai daratan.

Selain itu, koridor ekonomi tersebut akan mendorong terciptanya pusat-pusat pertumbuhan bari dan pemeraaan ekonomi di seluruh wilayah Indonesisa.

Konsep wilayah laut menurut Prihartono Pada tol laut terdiri atas kapal pelayaran untuk peti kemas dan penumang.

Tol laut untuk peti kemas harus didukung oleh pelabuhan laut yang andal, dari segi kapasitas daya tampung, data dan system informasi, maupun dokumentasi.

Selain itu, harus memperhatikan kecukupan muatan barang baik dari Indonesia Barat ke Timur maupun sebaliknya.

Tol laut peti kemas harus memiliki pelayaran yang rutin dan terjadwal, baik rute, ukuran kapal dan waktu pelayaran.Kemudian tol laut untuk peti kemas harus memiliki akses yan gbaik terhadap daratan, seperti pelabuhan, terminal, sungai dan kawasa pesisir.

 Peta pelabuhan yang mendukung tol laut Tol laut untuk penumpang harus mencakup transportasi yang terintegrasi antara transportasi darat dan transportasi laut.

Tol laut unutk penumpang diarahkan untuk destinasi wisata, komerisal dan pelayaran (travelling dan leisure). Adapun tujuan dari program tol laut Indonesia dunia, yaitu sebagi berikut.

a) Memanfaatkan semaksimal mungkin kekayaan sumber daya kelautaj dan perikanan unruk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
b) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang selama ini sulit mendapatkan akses terhadap pembangunan.
c) Memudahkan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan kepulauan untuk mengakses kota-kota besar.
d) Memudahan anak-anak yang tinggal di pulau-pulau kecil dan terpencil untuk bersekolah di kota besar.
e) Menekan ketimpangan harga antara Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa.
f) Pemerataan distribusi kekayaan sumber daya alam Indonesia maupun penduduk. Tol laut akan memudahkan pergerakan penduduk semakin mudah, murah dan cepat. 
Potensi Sumber Daya Laut

Sumber daya laut merupakan unsur hayati dan nonhayati yang terdapat di wilayah laut.

Kekayaan yang bisa dimanfaatkan dari sumber daya laut yang lain adalah sumber daya alam berupa mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. Sumber daya tersebut dikenal sebagai sumber daya pesisir.

1. Perikanan
Sumber daya perikanan laut adalah salah satu potensi sumber daya laut di Indonesia yang sejak dahulu telah dimanfaatkan oleh penduduk.
Selengkapnya...

2. Hutan Mangrove
Hutan mangrove adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Umumnya hutan ini berkembang biak pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna.
Selengkapnya...

3. Terumbu Karang
Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya).

0 komentar:

Posting Komentar